Anda suka dengan paprika? Sayuran berbentuk bulat, warna hijau, merah
dan kuning cerah ini bisa ditanam di dalam pot. Ketika berbuah,
terlihat cantik pas untuk dijadikan sebagai tanaman hias.
Paprika masih merupakan satu famili dengan cabe besar, hanya berbeda
varietas. Nama ilmiahnya tidak berbeda dengan nama ilmiah cabe besar,
Capsicum annum. Karena bentuknya yang indah dan menarik inilah paprika
bisa dijadikan tanaman hias dalam pot.
Pada dasarnya semua tanaman sayuran dapat ditanam di dalam pot, tidak
terkecuali tanaman paprika. Meskipun kebanyakan pengusaha pertanian
bertanam paprika memilih dataran tinggi untuk kebun produksinya karena
hawanya yang sejuk membuat hasil dan produksinya maksimal. Tetapi bagi
hobiis, bisa saja menanam beberapa pot paprika di dataran rendah.
Penanaman
Sebelum mananam paprika, pilihlah benih yang bermutu dan masa benih
belum kadaluarsa, benih memiliki vigor (daya kecambah tinggi).
Kecambahkan benih dalam media tanah yang lembut. Bisa juga menggunakan cocopeat (serbuk sabut kelapa).
Cara menanam benih paprika dengan mencampurkan benih dengan tanah
lembut atau pasir. Taburkan campuran benih dan tanah/pasir tersebut
diatas tanah gembur dan subur dengan membuat alur dan tutuplah kembali
dengan pasir atau tanah halus diatasnya. Letakkan di tempat yang teduh
dan jaga agar kondisi selalu lembab. Siram menggunakan sprayer. 4 sampai
6 hari benih sudah berkecambah menjadi bibit.
Sementara menunggu bibit tumbuh besar, siapkan media tanam. Media
berupa campuran pupuk kandang, kompos/bokashi dan tanah dengan
perbandingan 1:1:1. Pupuk kandang berasal dari kotoran kambing atau bisa
juga menggunakan kotoran ayam yang ditambah sekam padi agar lebih
porus. Bisa juga menggunakan pupuk bokashi yang dicampur dengan tanah
dengan perbandingan 3 : 1. Media dicampur rata kemudian dimasukkan ke
dalam polybag.
Untuk transplanting atau pemindahan bibit ke dalam media tanam harus
menunggu bibit berumur 30 hari . Tujuannya agar bibit kuat dan
kemungkinan bibit tumbuhnya lebih besar. Transplanting lebih baik
dilakukan pada sore hari karena suhu rendah atau tidak terlau panas
sehingga bibit tidak layu karena respirasi yang tinggi.
Setelah ditanam, siram dan letakkan bibit di tempat yag teduh. Jika tanaman sudah segar, dapat dipindah di tempat terbuka.
Pemeliharaan
Perawatan dan pemeliharaan tanaman paprika dalam pot ternyata lebih
efisien dan mudah. Di dalam pot, lingkungan mikro yaitu lingkungan
disekitar tanaman lebih mudah dikendalikan. Misalkan jika tanaman
kering, tinggal disiram. Tanaman tidak membutuhkan banyak air seperti
jika menanam sayuran di lahan.
Penyiraman dilakukan rutin pada pagi dan sore hari. Tergantung
keadaan cuaca. Jika keadaan cuaca mendung dan hujan, cukup sehari satu
kali.
Dalam pemupukan, lebih mudah mengontrolnya. Pemupukan dapat dilakukan
20 hari setelah transplanting dan 20 hari sekali dilakukan pemupukan
hingga tanaman siap panen. Pemupukan dapat menggunakan pupuk organik,
misalnya pupuk kompos, pupuk bokashi, pupuk kandang dll. Bisa juga
menggunakan pupuk kimia N-P-K. Untuk pot dengan diameter 15 cm bisa
ditaburkan 10 butir. Pemupukan dilakukan setelah tanaman umur satu
bulan. Selanjutnya rutin satu bulan sekali hingga tanaman berbuah.
Pemanenan
Bunga muncul setelah tanaman berusia 2,5 hingga 3 bulan. Bunganya
kecil-kecil berwarna putih. Umur satu hari, bunga akan layu dan muncul
bakal buah. Buah Paprika siap dipanen dan dipetik setelah 2 minggu dari
bakal buah muncul. Tandanya buah berwarna merah, kuning atau hijau
terang tergantung varietas.
Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tanaman paprika sama dengan hama dan penyakit pada
tanaman cabai. Antara lain, ulat pemakan daun dan buah, pengendaliannya
cukup secara mekanis atau manual. Dapat juga dikendalikan dengan
menggunakan pestisida buatan. Resep membuat insektisida buatan/herbal.
Bahan, 3 siung bawang putih ditumbuk dan dicampur dengan 1 cangkir air
tembakau. Cara penggunaan/ aplikasi, bahan yang sudah dicampur tadi
ditambahkan dengan 15 liter air lalu disemprotkan pada daun atau buah
yang ada ulatnya. Niscaya ulat akan kabur dan tidak akan mau makan
tanaman paprika.
Trips pada tanaman paprika sangat sulit pengendaliannya. Ciri tanaman
terserang trips, daun dan pucuk tanaman keriput karena cairan tanaman
dihisap oleh hama ini. Jika tanaman sudah terserang tetapi belum parah,
bagian yang terkena dipotong/dipetik dan dibuang jauh dari tanaman.
Tetapi jika sudah parah, maka lebih baik tanaman yang terserang dibuang
dan diganti dengan tanaman baru yang sehat dan media pun harus diganti.
Sumber : http://www.florabiz.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar