BUAH delima (Punica granatum) ada juga yang menyebut Pome garnete,
sedangkan dalam Bahasa Arab disebut rumman. Ternyata di dalam Al Quran
juga disebutkan pada beberapa surat, antara lain Surat Al Aníam ayat 99
dan 141, Ar Rahman ayat 68 yakni Fihima fakihatuw wa nakhluw wa rumman
yang artinya : Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma
serta delima.
Ini menandakan buah delima mempunyai arti penting bagi kehidupan
manusia. Hal ini juga termaktub dalam sebuah hadist mauquf dan marfuí di
mana Nabi Muhammad SAW bersabda : Buah delima termasuk buah surga. ”Tak
satu pun buah delima yang kalian tanam, melainkan ia dibuahi dengan
biji buah delima surga”.
Menilik segi kemanfaatan buah delima tersebut, dulu banyak orang
menanamnya di pekarangan-pekarangan rumah sebagai tanaman obat. Baik itu
delima merah, putih maupun ungu (secara fisik hampir sama hanya saja
warna buah bagian dalamnya yang berbeda). Namun seiiring dengan
perkembangan zaman, dan bertambahnya jumlah penduduk, maka tanah
pekarangan semakin menyempit, dan itu menyebabkan semakin jarang orang
menanam pohon delima di pekarangannya.
Asal muasal buah delima ini ada yang menyebutkan sebagai tanaman semak
Asia, spesies dari Pulau Socarta. Ada pula yang memperkirakan berasal
dari Iran, namun budidaya delima lebih banyak berkembang di daerah Timur
Tengah, Arab Saudi, Afganistan dan India, juga di Asia Tenggara,
termasuk Indonesia.
Bahkan tanaman ini mengalami perkembangan pesat setelah dibudidayakan
di Prancis. Mengingat bijinya sangat banyak, 800-an biji/buah, orang
Prancis menyebutnya sebagai Pome gernete atau apel berbiji. Dari riwayat
itulah delima kemudian memiliki nama populer sebagai wild pomegranat.
Tanah Gembur Di Indonesia sendiri buah delima mempunyai nama
bermacam-macam. Orang Melayu di Sumatera menyebutnya delima. Sedangkan
orang Aceh mempredikati sebagai glima. Orang Gayo memberi nama glineu
mekah, Madura menyebutnya dhalima, Jawa menamainya gangsalan, dalima
(Sunda), teliman (Sasak).
Cara membudidayakan pohon delima tidakl sulit, karena tanaman ini
sangat menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah
yang tidak dalam. Namun demikian daerah yang paling ideal untuk
pertumbuhan pohon delima adalah daerah tropika yang musim kemaraunya
panjang dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Pohon
Punica granatum ini juga bisa tumbuh di dataran rendah seperti Semarang.
Cara penanamannya juga gampang. Bisa dengan biji, stek, tunas akar
dan cangkok. Bahkan ada pula yang menggunakan cara runduk atau sambungan
untuk memperbanyak pohonnya. Perlu diketahui untuk mendapatkan tanaman
delima varietas unggul hanya dapat diperbanyak dengan pemangkasan batang
tanaman sepanjang 25-30 cm yang kemudian dapat ditanam dalam tanah
terbuka.
Pada umumnya delima tumbuh di berbagai lahan dan jenis cuaca, namun buah
yang bermutu baik hanya dapat dipanen bila saat udara hangat dan
kering.
Ciri tanaman ini berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi tak
kurang dari 2,5 meter. Batang berkayu dengan ranting bersegi dan banyak
percabangannya. Dahan pohon delima lemah (mudah patah), berduri pada
ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda dan hijau kotor setelah tua.
Daunnya bertangkai berbentuk bulat telur memanjang, mengkilat dan
berukuran kecil. Sedangkan bunganya kuntum 1-5, muncul di ujung
percabangan dan di ketiak daun teratas, berwarna merah atau putih
kekuningan, tetapi ada juga berwarna ungu kehitaman.
Buahnya berbentuk bulat dengan warna merah mengkilat, kekuningan,
putih, cokelat kemerah-merahan atau ungu kehitaman (tergantung dari
jenisnya, delima merah, delima putih atau delima ungu).
Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang, keras, tersusun
tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih, rasanya asam
manis segar. Kelebihan tanaman ini berbuah sepanjang tahun.
Pohon delima sering ditanam sebagai tanaman hias, tanaman obat. Buahnya
dapat dimakan dalam keadaan segar, juga bisa sebagai campuran rujak
buah, salad buah, jus atau sari buah. Untuk membuat jus delima sebaiknya
diminum dengan bijinya karena di dalam biji delima banyak mengandung
senyawa polifenol.
Di Asia sari buah delima juga dikentalkan menjadi suatu sirup yang
bisa diguakan sebagai saus. Sedangkan di Mesir buah ini dijadikan
semacam minuman anggur, sirup, dan sari buah.
Dalam satu gelas sari delima lebih banyak kandungan antioksidannya
dibandingkan dengan satu gelas red wine, green tea atau orange juice.
Bahkan di Amerika Serikat sari buah delima yang dikenal dengan sebutan
pom wonderful menjadi tren minuman kesehatan abad 21 ini.
Sumber: suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar